Ngebahas pup jadi inget pertama kali kami kenalan sama pup nya bayi shena..
2insan yg jijik an.. (Mamah papahnya) Udah sepakat gak mau ngurusin mpup nya anak2 kita karena gak kuat bau n jijiknya.. Sama pup n kentut qta sendiri ajah jijik (Waktu masi ngajar ajah klo dapet tugas bersiin pup nangis2 dikamar mandi ampe muntah2 malah anak murid nya yg kasian sama eike nya..hiks)
Eehh Allah Yang Maha dari segala yang maha berkehendak lain..
Dengan The power of kunfayakun Nya Allah yaitu, ketika malam hari saat bayi shena pup nya udah bersih dibasuh sama sanak saudara, trus beberapa saat kemudian pup lagi..dan dibersihin lagi sama mereka.. Nah saat lagi bantu memasangkan popok sekali pakai.. Eehhh nyembur lagi pup item nya bayi shena krn perlak nya lagi dicuci dlu karena kena pup jadi kami hawatir kena seprei n kasur ahirnya spontan kami menangkap pup nya yg item itu dengan tangan kami sambil merem & tahan napas.. Eh trus masa gpp gak bau.. Yg dirasa cuman benyek2 gitu dehh.. Hehehhe maaf ya fulgar..
Then saat ini malah buat kami selalu antusias kalau bayi shena pup..cium2in dan cekricek sikon pup nya bayi shena..
Apalagi klo mamaknya neng utet abis makan keju harum pup nya shena kaya pizza dominoooosssss heeeemmmhh yuummyyy...krauuukksss.
Hehhehe..
Yuukk mariiieeee...kita intip bahasan nya ayahbunda.com tentang pup atau fases pada bayi
1. WARNA PUP BAYI BARU LAHIR
Amati pup bayi! Warna dan bentuk kotoran dapat mengungkapkan kondisi kesehatan bayi.
Dua puluh empat jam setelah lahir, bayi akan “pup” alias buang air besar (BAB). Kotoran pertama ini umumnya berwarna hitam kehijau-hijauan, dan disebut sebagai mekonium. Mekonium terbentuk dari cairan ketuban yang tertelan ketika bayi masih di dalam kandungan, dan berada di dalam ususnya sejak 3 bulan sebelum dilahirkan. Segera setelah bayi mulai menyusu, mekonium akan terdesak keluar, sebab ASI merangsang sistem pencernaan bayi untuk mulai melakukan tugasnya.
Berubah warna dan bentuk. Setelah mengeluarkan mekonium, pup yang dikeluarkan bayi akan berubah-ubah warna dan bentuk, sesuai komposisi senyawa di dalam ASI yang Anda berikan kepadanya. Berikut perubahan dan peralihan warna berdasarkan asupan gizi dari ASI:
Berbentuk cairan berwarna hijau atau kuning. Biasanya ini merupakan kotoran transisi antara mekonium dan kotoran yang terbentuk dari “sampah” ASI. Kotoran seperti ini keluar selama beberapa hari setelah bayi lahir.
Berbentuk mirip butiran beras, warna kuning cerah dan bau agak asam. Ini biasanya merupakan kotoran yang dihasilkan setelah bayi mengonsumsi ASI secara teratur.
Berbentuk agak padat, warna kuning pucat atau kuning kecokelatan, berbau asam agak tajam. Ini merupakan kotoran yang dihasilkan oleh bayi yang diberi susu formula, selain ASI.
Berbentuk cair, tanpa disertai ampas, dan berwarna hijau. Ini merupakan penampilan kotoran yang menandakan bahwa bayi mengalami diare.
Berbentuk bulat-bulat seperti kotoran kambing, padat dan keras, berwarna kehitaman. Ini merupakan penampilan kotoran yang menandakan bayi mengalami sembelit.
Kalau tiba-tiba pup bayi berubah bentuk dan warna disertai reaksi menangis dan rewel, Anda perlu memberi perhatian ekstra. Terutama, beri perhatian pada makanan dan minuman yang Anda konsumsi yang bisa mempengaruhi komposisi gizi dalam ASI yang Anda produksi. (me)
2. BEDA BAB BAYI ASI EKSLUSIF VS SUSU FORMULA
Pola pup bayi yang diberi ASI dengan yang diberi susu formula berbeda dalam bentuk, warna, bau dan frekuensi. Simak tabel perbedaannya di bawah ini (untuk usia 0-6 bulan)
ASI Ekslusif
Susu Formula
Warna
Bentuk seperti biji.
Lembek seperti mustrad
Padat bergumpal-gumpal atau agak liat dan bulat-bulat.
Bau
Langu
Seperti feses orang dewasa.
Frekuensi
24 jam pertama: ekonium.
Hari ke-2-7: bisa 10x sehari.
Hari ke-8 sampai 21: 2-6x sehari.
Lebih dari 3 minggu: 4x sehari sampai 4 hari sekali.
Bisa setiap hari tapi keras, sehingga bayi tampak seperti sembelit.
3. MENCERMATI PUP BAYI
Sekitar 24 jam setelah lahir, bayi akan pup atau buang air besar. Warnanya hitam kehijau-hijauan. Ini adalah mekonium atau kotoran pertamanya.
Sesungguhnya, mekonium itu adalah cairan ketuban yang tertelan bayi saat masih dalam kandungan. Kotoran tersebut berada di ususnya sejak 3 bulan sebelum ia dilahirkan. Setelah pup pertamanya itu, selanjutnya kotoran bayi akan berubah-ubah. Wah, repot dong kita menyidik maknanya. Tidak juga!
Beda minum, beda warna kotoran.Sebenarnya, mekonium akan makin cepat terdesak keluar dari perut bayi jika ia disusui. Ini karena ASI yang pertama kali keluar selepas melahirkan, merangsang beroperasinya sistem pencernaan. Setelah itu, kotoran bayi akan berubah secara bertahap.
Beberapa hari setelah lahir, kotorannya berwarna hijau atau kuning. Ini adalah transisi antara mekonium dan kotoran hasil mengonsumsi ASI.
Minum ASI atau susu botol?
Begitu bayi minum ASI secara teratur, kotorannya akan berwarna kuning cerah, baunya agak sedikit asam, dan bentuknya mirip butiran beras. Wajar bila dalam minggu-minggu pertama, bayi sering pup, terutama setelah kenyang menyusu. ASI memang lebih mudah dicerna, sehingga gampang dikeluarkan. Sebagai catatan, bayi yang diberi ASI akan buang air besar minimal 10 kali dalam sehari. Jadi, jangan keliru menganggap ini sebagai diare.
Kotoran bayi yang minum susu formula akan berwarna kuning pucat atau kuning kecokelatan. Baunya lebih tajam. Bentuknya juga lebih padat dibandingkan bayi yang diberi ASI. Maklumlah, namanya juga susu sapi, jadi tidak gampang dicerna seperti halnya ASI.
Setelah mengonsumsi makanan padat, warna kotoran bayi akan beda lagi. Biasanya sih, kotorannya berwarna cokelat. (me)
4. KETIDAKNORMALAN PADA PUP BAYI
Bagaimana kalau kotoran bayi tidak berwarna dan bentuknya pun tidak seperti biasanya? Oh, ini biasanya terjadi bila ia dalam kondisi sebagai berikut ini
1. Diare: Kotorannya lebih hijau dan cair.
Risiko bayi yang diberi ASI terkena diare lebih rendah daripada yang tidak. Ini karena ASI membantu mencegah pertumbuhan mikroorganisme. Kalaupun diare, bisa jadi karena ASI dimasukkan ke dalam botol yang kurang steril.
Bayi yang diberi susu formula memang cenderung gampang diare. Selain akibat kurang sterilnya peralatan minum, bisa jadi karena ia memang sensitif atau alergi terhadap kandungan susu sapi.
2. Sembelit: Kotorannya agak hitam, keras, dan bentuknya bulat-bulat seperti kotoran kambing.
Sering terjadi pada bayi yang diberi susu formula. Mungkin saja, ini akibat ia alergi terhadap kandungan susu sapi.
Bayi yang sudah mengonsumsi makanan padat, kotorannya bisa berwarna hitam. Warna ini disebabkan oleh zat besi, yang berfungsi sebagai vitamin atau suplemen yang ditambahkan pada makanannya.
3. Adanya retakan/celah di dubur: Kotoran berwarna merah bergaris-garis.
Warna merah terjadi karena kotoran bercampur darah yang keluar dari retakan di lingkaran anus.
Penyebab retakan karena bayi mengejan sekuat tenaga saat sembelit.
4. Akibat virus atau gigi tumbuh: Kotoran agak hijau dan berlendir
Terjadi karena gangguan penyerapan makanan di usus.
Bisa juga karena gigi anak sedang tumbuh. Ludah banyak tertelan sehingga usus mengalami gangguan. Kalau sudah begini, penyerapan makanan akan ikut-ikutan terpengaruh.