Kejadiannya berawal dari saat mw cek bulanan di bulan ke 7 sembari 4D pada Rs. ternama di jak-sel (coz katanya biar hasil 4D bagus di liatnya di usia 28w-30w, tapi sayang di Rs. haji belum ada fasilitas usg 4D jadi lah kami cari Rs di dekat Rumah mertua yg ada 4D nya)..
Ehhh.. Berhubung posisi baby nya melintang & tangannya nutupin wajahnya so... Cuman diintip sajo deh baby nya..
Daaaaannn...
Menurut sang pak dokter di sana, berat badan baby nya kurang.. Sang baby beratnya saat itu 1110 gr.. Atau 1,1kg pak dr. Obgyn nya bilang pengennya berat badan baby nya 1,3kg atau 1300gr (Klo berat badan mamaknya alhamdulillah stabil). Sooo.. Sang dokter memberi instruksi pda kami untuk menaikan ke targetnya slama 2minggu.. Dgn cara mengkonsumsi es krim (pdahal saat itu memang saya lg mantang es krim krn anjuran dr.pulmo untuk mengatasi batuk alergi saya yg kambuh ketika masa2 hamil)..
Oke kami pun mengikuti anjuran sang dr. Obgyn disana selama seminggu dan 2minggu kemudian cek rutin bulanan kembali lg ke Rs.haji daaaann hasiiillnya sang dede baby jadi kelebihan 2gr..
Seharusnya diusia kandungan 8bulan paling berat 2kg nah enih 2,2kg..
Alhasil qta dirujuk untuk tes lab glukosa, yg hasilnya kadar gula saat puasa normal, cek ke 2 setelah 1jam pemberian air gula hasilnya 170 (normalnya 120, kelebihan 50 dari normalnya), cek ke 3 stelah puasa lg 1jam tanpa pemberian air gula alhamdulillah normal..
Dari hasil tersebut & karena baby nya nae 4gr selama 2minggu (jadi 2,6kg di usia 34w atau 8bulan), serta dikarenakan bapak saya punya riwayat diabetes melitus dr.dwi (obgyn) menghawatirkan kalo saya rawan terkena diabetes, padahal berat badan eike stabil & sebelum cuti eike rutin ngecek di poliklinik kantor eike (Badan Litbang Diklat Kumdil MA-RI) gula nya normal.. Udah gtu eike juga memang gk terlalu suka konsumsi yg manis2..
Then.. Dr.obgyn nya pun menginstrusikan untuk diet diabetes.. Untuk dilihat 2minggu ke depan.. Klo baby nya masi naik walau beberapa gram maka saya akan disuntik insulin, astagfirullah.. Mendengar kata suntikan saya gk rela kalo baby yg saya kandung berkenalan dgn suntikan slama saya mengandung.. (Kecuali nanti ketika proses bersalin),.
Saya pun menanyakan resiko klo saya terkena diabetes, yaitu bayi terlahir besar jd sulit lahiran normal & ada nya gangguan perkembangan paru2 pada bayi, na'uzubillahiminzalik.. Astagfirullah..
Saya jadi parnoo...
Setelah keluar dari ruangan dr.obgyn kesimpulan2 yg saya tangkap dari penjelasan dokter obgyn nya ternyata banyak yg SALAH, diantaranya kesimpulan yg salah yaitu:
-merasa sangat bersalah krn gk bisa jaga diri sampe bisa terkena diabetes (awalnya saya anggap saya mengidap penyakit diabetes melitus sperti bapak saya)
-bertekad untuk diet ketat.. Sehingga mengurangi porsi makan..
-parno untuk disuntik insulin karena takut berpengaruh dgn baby nya..
Tapi setelah sang suami siaga browsing2 cari tau ttg keterangan dr.obgyn maka kesimpulan saya yg SALAH slama ini terungkaplah kebenarannya:
- saya sebagai ibu hamil & ibu2 hamil laen nya yg awalnya tdk mengidap penyakit diabetes, rawan terkena diabetes gestasional bukan diabetes melitus seperti bapak saya.. (Apa itu diabetes gestasional?, secara lengkap dipaparkan di bawah curhatan ini)
- ternyata diet yg harus saya jalanin bukan diet bersusah payah kaya org2 yg mau ngurusin badan (mengurangi porsi makan), tapi diet diabetes yaitu diet yg mengatur pola makan (penjelasan lengkap ttg diet diabetes ada di ulasan tersendiri setelah sesi curhatan ini)
-ternyata suntik insulin adalah terapi yg paling aman buat ibu hamil, krn tidak melewati plasenta, insulin nya langsung masuk ke darah.. Jd td berhubungan langsung ke janin tp langsung ke sasaran pengobatannya (penjelasan lengkap ttg suntik insulin ada di ulasan tersendiri setelah sesi curhatan ini)
Baiklaaahh...
Sudah panjang lebar eike menjelaskan awal nilai penulisan ini, yuuukk qta bahas one by one hal2 yg perlu diketahui oleh ibu hamil & suami siaga ttg salah satu fenomena keunikan yg dialami ketika masa kehamilan, yaitu yg pertama ttg diabetes gestasional itu sendiri, kedua ttg diet sehat diabetes gestasional, ketiga ttg suntik insulin
Yuukkk mareeee... Qta belajar & mengenal bersama..
® Diabetes dalam Kehamilan (Diabetes Melitus Gestational)
Definisi
Diabetes melitus gestational adalah keadaan intoleransi karbohidrat dari seorang wanita yang diketahui pertama kali ketika dia sedang hamil. Diabetes gestational terjadi karena kelainan yang dipicu oleh kehamilan, diperkirakan karena terjadinya perubahan pada metabolisme glukosa. Teori yang lain mengatakan bahwa diabetes tipe 2 ini disebut sebagai “unmasked” atau baru ditemukan saat hamil dan patut dicurigai pada wanita yang memiliki ciri gemuk, riwayat keluarga diabetes, riwayat melahirkan bayi > 4 kg, riwayat bayi lahir mati, dan riwayat abortus berulang.
Angka lahir mati terutama pada diabetes yang tidak terkendali dapat terjadi 10 kali dari normal. Wijono melaporkan rasio 0,18% diabetes dalam kehamilan di RS Dr.Cipto Mangunkusumo.
® Diabetes melitus gestational adalah keadaan intoleransi karbohidrat dari seorang wanita yang diketahui pertama kali ketika dia sedang hamil. Diabetes gestational terjadi karena kelainan yang dipicu oleh kehamilan, diperkirakan karena terjadinya perubahan pada metabolisme glukosa.
® Yang juga harus diingat pada trimester dua, saat kondisi ibu hamil sudah "enak", biasanya nafsu makan akan meningkat. Ini yang harus diwaspadai, bagaimanapun diabetesi harus selalu diet untuk menjaga kestabilan gula darahnya. Jangan mentang-mentang sedang hamil maka semua makanan yang tersedia boleh dimakan. Pikirkan dampaknya kalau tak bisa menjaga diet selama kehamilan.
Diabetesi juga sering buang air kecil sebagai akibat dari diabetesnya, sementara ibu hamil juga jadi sering kencing karena kandung kemih yang semakin tertekan kepala bayi. Pastikan seringnya buang air kecil bukan karena naiknya kadar gula darah. Pentingnya menjaga kadar gula darah ini sekaligus untuk menghilangkan rasa lemas akibat kurang energi. Padahal kebutuhan energi ibu hamil justru semakin besar karena harus bisa menopang dua orang. Gula darah yang tak terkontrol juga bisa menyebabkan hilangnya berat badan secara drastis dalam waktu singkat, ini jelas membahayakan ibu hamil dan janinnya.
Kondisi lain yang harus diwaspadai diabetesi selama kehamilan adalah kemungkinan terjadinya hipoglikemia, yakni turunnya kadar gula darah secara mendadak, yang ditandai dengan lemas, pusing, keringat dingin, dan seperti mau pingsan. Bila hipoglikemia berlanjut tanpa pertolongan, ibu bisa mengalami koma dan tak terselamatkan. Kadang-kadang di akhir masa kehamilan, hipoglikemia bisa menyebabkan frekuensi denyut jantung bayi turun. Namun, kondisi ini akan segera pulih setelah hipoglikemianya diterapi.
Bila diabetesi merasakan gejala hipoglikemia, segera atasi dengan minum minuman manis (air putih atau teh dicampur 2 sendok gula, madu atau sirop), ditambah 3-4 tablet glukosa yang akan menaikkan dengan cepat kadar gula darah yang turun. Bisa juga ibu mengonsumsi 10 gram karbohidrat dari tepung seperti yang terdapat pada 1 iris roti, sepotong biskuit, atau semangkuk kecil sereal.
Bila diabetesi sering mengalami hipoglikemia segeralah kontrol ke dokter untuk mendapat penanganan. Yang tak kalah penting jangan bepergian sendirian saat sudah hamil besar, supaya kalau terjadi hipoglikemia ada yang segera memberikan pertolongan. Lakukan olahraga ringan sepanjang kehamilan, seperti jalan santai, mengikuti kelas senam hamil, dan banyak-banyak lah bergerak. Aktivitas fisik bermanfaat untuk memperlancar peredaran darah, mempertahankan kadar gula dalam darah, sekaligus membantu diabetesi supaya tetap relaks.
Yuukkk intip pembahasan selanjutnya tentang diet sehat diabetes gestasional & tentang terapi suntik insulin untuk ibu hamil...
No comments:
Post a Comment