Pagi :Asi skin to skin
Siang : pure pir xiang beradaptasi
Ket:
Sembur2 & tidak habis karena sebelum mpasi sudah ASI skin to skin so bayi shena sudah sendawa sebelum makanannya habis)
Belum pup tuk hari ini
Tidak ada tanda alergi
Pagi :Asi skin to skin
Siang : pure pir xiang beradaptasi
Ket:
Sembur2 & tidak habis karena sebelum mpasi sudah ASI skin to skin so bayi shena sudah sendawa sebelum makanannya habis)
Belum pup tuk hari ini
Tidak ada tanda alergi
Sumber: ayahbunda.com yang dipadu padankan dengan pengalaman pribadi
Untuk mencapai tingkat perkembangan yang sesuai usianya, bayi butuh rangsangan atau stimulasi yang tepat. Anda, ibu baru, kadang bingung memilih stimulasi untuk bayi. Bayi tak butuh mainan mahal, Bunda. Anda pun tak perlu jungkir balik untuk melakukan stimulasi. Asalkan Anda mau, Anda dapat lakukan kapan saja dan dimana saja:
1. Ciumi tubuhnya
Dengan dicium, bayi tahu ada orang yang melindungi dan menjaganya. Itu sebabnya bayi suka sekali dicium, karena dia merasa aman.
Cium di pipi, perut, lengan atau kaki bayi. Anda dapat menghujani bayi dengan ciuman, tapi lakukan dengan lembut karena bayi tidak suka dikejutkan atau gerakan kasar.
Tiup bagian tubuh bayi hingga berbunyi. Bunyi “bbrrppp” dari mulut Anda sangat disukai bayi dan sensasi rasa geli membuat bayi senang.
2. Menggendong dan membuai
Menggendong dan membuai penting untuk pengembangan rasa percaya, empati, belas kasih, dan hati nurani bayi. Selanjutnya bayi mengembangkan kecerdasan dan kemampuannya untuk menerima, memberikan kasih sayang, keintiman, cinta dan kebahagiaan.
Gendong bayi pada posisi tidur, dengan bagian leher bayi ditopang oleh lengan Anda. Bagian leher bayi baru masih lemah, belum bisa menopang kepalanya. Untuk bayi usia 2 – 3 bulan, gendonglah bayi dengan posisi kepala berada di bahu Anda dengan tetap menopang lunggung, leher dan kepala.
3. Sandarkan di dada
Irama jantung Bunda yang teratur akan membuat sirkuit otak bayi khususnya di bagian korteks yang menjadi pusat ingatan dan pengendalian emosi terbentuk dengan sempurna. Bunyi detak jantung yang teratur terekam dalam meori otak hingga tercipta keseimbangan antara kognitif dan emosi.
4. Peluk
Pelukan adalah obat yang mujarab. Secara ilmiah pelukan terbukti bisa mengurangi depresi dan meningkatkan kekebalan tubuh. Pelukan juga bisa memberi energi baru pada tubuh lelah menjadi segar dan merasa muda. Pelukan yang dilakukan di rumah secara rutin akan memperkokoh tali kasih.
5. Tatap matanya!
Meski penglihatan bayi masih samar, dia bisa melihat wajah Anda dalam jarak pandang 20 – 30 cm. Dengan menatap mata bayi, Anda mendapat balasan, dia juga menatap Anda. Saat menatap wajah Anda, dia sedang mempelajari dan mengingat wajah Anda.
Ajak bayi bermain “ciluk ba” dan fokuslah menatap matanya saat membuka kedua tangan Anda.Anda juga bisa sering-sering ajak keluar rumah agar ia melihat pemandangan berbeda.
4. Ajak bicara terus
Meski bayi belum paham kalimat Anda, mengajak bayi ngobrol dapat menjadi landasan bagi perkembangan bahasa bayi kelak. Beberapa bulan sebelum bayi bisa berbicara dengan baik, kata-kata yang sering didengarnya akan berperan penting dalam perkembangan otaknya. Bicaralah sambil menatap matanya, dengan kalimat singkat, jelas pengucapannya, intonasi naik-turun dan ekspresi menarik sesuai cerita yang Anda sampaikan.
5. Sentuh tubuhnya
Sentuhan dapat mengenalkan bayi akan arti nilai kasih sayang dan menyayangi. Bayi tak hanya akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih percaya diri, namun juga tumbuh menjadi pribadi yang bisa menyayangi dan peka pada lingkungan sekitarnya.
Bayi yang banyak diber sentuhan dan belaian, perilakunya akan lebih mudah diatur, tidur lebih nyenyak dan tidak rewel.
Sumbe; ayahbunda.com
CALON IBU SIAP MENYUSUI
Agar proses menyusui berlangsung sukses, saat mengetahui diri hamil sebaiknya Anda mempersiapkan diri dengan:
Berburu informasi seputar ASI dari majalah, buku, internet, milis, seminar, ibu menyusui, dan mulai menghubungi konselor laktasi.
Memastikan mana fakta dan mitos seputar ASI agar Anda cerdas memilah informasi yang di sampaikan keluarga atau teman.
Menyiapkan diri memberi ASI eksklusif selama enam bulan, dilanjutkan sampai dua tahun di sertai makanan pendamping.
Siap dan tetap teguh menghadapi ‘penentang’ ASI yang mungkin datang dari orangtua, mertua, teman atau pasangan.
MENYIAPKAN DONOR ASI
Setelah menikah dengan our imom..
Komitmen pernikahan kami (perjanjian pra nikah) ketika lagi bersama No gadget!!!
Makanya puas2in nge-gadget saat lagi gak bersama suami kaya di kantor atau di rumah ortu saya..
Soalnya kalo udah Ketemu masukin gadget masing2 ke dalem tas atau bagasi motor.. Fokus bermesraan deh.. Naahh.. Sampe kamar gadget masing2 langsung menggunakan airplane mode..
Naaahh saat hamil lebih ketat lagi komitmen kami, karena kami gak hanya ber2 lagi tapi udah bertiga sama si butet yg ada di rahim saya..
Internet on di hp saya hanya kalau mau chat (wa/bbm) yg sangat penting namun perlu komunikasi yg cukup panjang dgn kerabat sanak saudara keluarga.. Selebihnya suami & saya menggunakan sms untuk menanyakan & memberi kabar..
Sehingga banyak kerabat yg komplein... "Hisss di wa/bbm gak nyampe2!" Atau "telat ahh...!!!" Atau "coba dari tadi"
Hehehhe awalnya masi rajin menjelaskan mengapa sering off in internet..lama kelamaan cuman senyum ajah..trus minta maaf.. Dan biasanya yg tau contak suami, pasti hubungin doi tuk menyampaikan nya pada saya..trus baru deh saya aktivin internetnya..
Selama hamil gadget digunakan biasanya untuk dengerin musik2 klasik & murotal. Naah barulah di trisemester terkahir mulai 'bandel' bercengkrama dgn dunia onlineshop, hal ni disebabkan saya sudah tak sanggup lagi kalau harus beli langsung ke toko2..
Barulah kalau gadget lagi di cas, saya mengaktifkan internetnya..supaya notif2 bisa masuk & bisa saya colong2 kesempatan tuk merespon notif nya..
Dan jikalau saya mau mengupdet tentang perkembangan kehamilan saya atau saya ingin menyalurkan ke narsisan saya, saya ketik2 di note hp atau di blog dan menyimpan nya supaya saya bisa edit & publish jika ada kesempatan tuk akses internet.
Pernah suatu hari, saat hp saya letakan jauh dari saya, sengaja saya aktifkan internetnya supaya notif2 masuk sehingga saya gak katro2 amat sama dunia permayaan #staah..
Naaahh panen notif dah tuh aye!dan yg paling mendominasi dari notif itu adalah dari our imom..
Kami pun terlena saling berbalas pesan (WA) dan akhirnya bruuuughk!!! Gadget saya jatuh tiba2..
Saya pun segera memberi tau ke our imom kalau tiba2 hp saya jatuh karena mendapat serangan tendangan dadakan dari jagoan butet nya mamah papah..
Kaget... Dan takjub saya dengan apa yg saya rasakan dari dalam rahim saya..segitu dahsyatnya sampai hp saya bisa jatuh terlempar.saat suami tanya kok bisa jatoh tiba2, ya saya jawab karena ditendang butet kamu..
Suami heran lah kok bisa ampe ketendang dan doi mulai curigai saya...
Doi pun meninvestigasi saya... Gimana cara nya kok bisa sampe segitunyaa... saya jawab tiba2 ditendang butet..makin curiga lok kok bisa.. Saya jawab, iyaah kan perut aq jadi tumpuan hp selama qta chating jadi aq taro hp nya di perut gendut saya..trus dug (tendangan syuper mega dahsyat dari dalam perut) bruuugh jatoh deh hp nya seraya cengengesan..
Kirain misua akan ikut seneng atau kagum sama anaknya yg bisa nendang hp, eh gak tau nya misua langsung ngomel "hhmhh.. Bahaya tau buat dedenya.. Dia tau papahnya gak suka kalau mamah nya maenin gadget deket dia..makanya dia tendang hp nya..itu peringatan, dia bukan ngajakin becanda..kalau aq bisa hamil aq gak bakalan kaya gitu..sini deh aq ajah yg hamil kalau kamu belum siap..kasian cuman karena ego mamah papahnya si dede jadi korbannya"
Astagfirullah... Sederhana tapi cukup menyadarkan diri ni...
Yuuukk cek ricek rules apa saja yg baik dalam menggunakan gadget ketika hamil..
RAMBU PEMAKAIAN GADGET SAAT HAMIL
Sumber; ayahbunda.com
Dr. Ronald B. Herberman dari University of Pittsburgh Cancer Institute, Amerika, memberikan beberapa cara untuk menjauhkan diri Anda dan janin dari ancaman kesehatan akibat penggunaan gadget.
Batasi waktu penggunaan gadget, sebab organ yang berkembang pada janin sensitif terhadap efek gelombang elektromagnetik.
Hindari bermain smartphone di tempat gelap. Pancaran sinar dari LCD dapat merusak penglihatan Anda.
Hindari menggunakan smartphone di tempat umum karena Anda bisa “menjangkiti” orang lain secara pasif dengan gelombang elektromagnetik. Begitu juga sebaliknya, Anda jangan terlalu sering berdekatan dengan pengguna gadget.
Sebaiknya aktifkan mode “offline” saat gadget tidak dipakai sehingga menghentikan penerimaan gelombang elektromagnetik.
Hadapkan bagian keyboard ke tubuh saat mengantungi ponsel. Pastikan bagian belakang ponsel menghadap keluar agar gelombang elektromagnetik dijauhkan dari tubuh Anda.
Jangan menggunakan smartphone dalam cuaca yang tidak baik (petir) karena smartphone lebih cepat menarik gelombang radiasi dari petir.
Hindari pemakaian smartphone saat sinyal lemah.
(KAT/ERN)