Tuesday, November 15, 2016

Kecerdasan Anak pada bayi shenasaliha karagia imom

Kejar target pemahaman konsep:

Ketika teman bertanya:
Anak mu sudah bisa jalan dan bicara yaa... aduh anak saya belom bisa jalan dan bicara gimana yaa?? Kayaknya ada yg gak beres ya.. apa perlu ditangani secara medis? Sedih deh... jangan2 anak saya tertinggal dgn yg laennya..

Jawaban yang semoga membantu:
Alhamdulillah jikalau ortu ada yg merasa seperti itu, berarti sang ortu gak cuman buatnya doang, trus cukup tau anaknya masi bernapas tok..
Saya pun gak mau muna... pasti punya perasaan cemas hawatir dgn tumbuh kembang anak jika ada yg tidak sesuai dgn usianya..
Tapi satu hal yg membuat kami tenang jika ketegangan itu datang, yaitu cerita ttg Einsten yg telat berbicaranya, telat bisa bacanya.. tapi buktinya doi jadi apa dan menghasilkan apa?
Daaaaaan masih banyak yg bisa dijadiin contoh kalau setiap anak itu terlahir dari orang tua yg memiliki karakter masing2 oleh krn itu anak pun terlahir sebagai indovidu yg unik. Tidak sama dan pasti masing2 mereka gak mau disamakan.. so pliiisss duhao ortu/nyakbabe/bonyok hindari kebiasaan menyamakan anak yaaa.. dan ingat menyamakan itu bukanlah bentuk dari keadilan, setuju?

Intinya:
*Bisa berbicara & berjalan yg dijadikan tolak ukur kecerdasan anak itu mah zaman kuno bet boookk!!!
*Lagian anak yg sukses itu anak yg mandiri, justru bapak ibu kudu waspada klo anak hanya cerdas secara kognitif (otak) saja tapi kecerdasan personalnya NOL.
*Menstimulus anak agar bisa berbicara dan berjalan sesuai dgn usianya sangat Penting, tp jauh lebih penting lagi kalau ortu menstimulus KONSEP dasar kehidupan pada anak. Contoh : makan dgn tangan kanan (bukan menggunakan istilah tangan bagus), membasuh setelah buang air dengan tangan kiri (bukan dgn istilah tangan jelek). Hal sepele yg ini sering diabaikan oleh ortu, sehingga anak akan menangkap konsep yg salah, seperti anak yg gak paham konsep sisi kanan dan kiri. Serius deeeehhh ini sepele banget kan tp sangat penting pakibu sekalian..
Trus konsep berdoa sebelum dan sesudah beraktivitas (apapun aktivitasnya) agar apaaaaa????
Agar kelak nanti saat anak kita dewasa lalu dia diberikan berapa  kesempatan penting, seperti:
*Disaat dia berbicara di hadapan hal layak umum sbg orang yg berilmu dan bermumpuni, dia akan berbicara ttg kebenaran namun tetap terdengar menentramkan semua kalangan..
*disaat dia harus menentukan suatu putusan/pilihan/kebijakan apapun, tidak akan ada yg terzolimi/dirugikan oleh nya.
Dan masih banyak hal2 yg hanya dengan Kuasa & kehendak Allah saja yg bisa melakukannya diatas usaha sang anak.

No comments:

Post a Comment