Friday, August 14, 2015

All about tali pusat

Sumber; ayahbunda.com

1. PERAWATAN TALI PUSAT

Selamat menjadi Ayah dan Bunda baru! Setelah bayi lahir, Anda akan mendengar banyak saran-saran ‘aneh’ dari orang tua, mertua, bahkan tetangga yang sudah berpengalaman melahirkan. Salah satunya adalah perawatan tali pusat bayi yang harus ditutup koin agar tidak bodong. Ini mitos ya, Bun. Merawat tali pusat bayi adalah untuk mencegah terjadinya infeksi. Koin adalah benda kotor dan berbakteri yang jika digunakan sebagai penutup tali pusat malah akan membuat infeksi. Sebenarnya perawatan tali pusat sangat sederhana. Hanya saja butuh ketelatenan Bunda. Simak tipnya.

Dibersihkan hanya dengan air
Bersihkan tali pusat bayi 2 kali dalam sehari atau saat mandi pagi dan mandi sore. Bersihkan dengan air matang namun hindari tali pusat terendam oleh air karena khawatir akan lembab dan sulit dikeringkan. Disarankan memandikan bayi di atas handuk atau diseka. Sebelum membersihkan, pastikan tangan Anda bersih. Hindari menggunakan alkohol, obat luka, salep, sabun, dan ramuan-ramuan tertentu untuk membersihkan atau perawatan tali pusat bayi karena kulit bayi masih sangat sensitif. Kecuali jika disarankan oleh dokter atau bidan.

Pastikan selalu dalam keadaan kering                                                               
Sebelum mengenakan pakaian atau ‘gurita’ bayi, pastikan tali pusat dalam keadaan kering. Untuk membantu mengelap tali pusat, gunakan kapas yang bersih dan steril. Cara membersihkannya tidak dengan cara digosok, tekan-tekan secara lembut bagian pusar dan tali pusatnya. Ketika sudah kering, lebih baik tutup tali pusat dengan kasa kering dan steril, bukan dengan plester karena akan mudah lembab dan basah. Popok atau pakaian bayi jangan sampai menutupi tali pusat agar tali pusat terhindar dari rembesan air kencing bayi.

Tidak melepas dengan paksa
Pada umumnya, tali pusat bayi akan lepas 10-20 hari setelah kelahiran dan bisa lebih cepat atau lebih lama dari itu. Selama tidak ada tanda-tanda infeksi, hal tersebut masih wajar. Meski tali pusat sudah hampir lepas, biarkan tali pusatnya putus sempurna dengan sendirinya. Tugas Anda hanyalah membersihkan dan memastikan tali pusatnya kering. Tanda tali pusat akan lepas biasanya akan berubah menjadi warna hitam.

Tak perlu melepas jepitan tali pusat
Setelah bayi lahir, dokter atau bidan akan memotong tali pusat bayi dan menjepitnya. Jepitan ini yang membantu agar tali pusat bisa lepas dengan sendirinya. Anda tak perlu membuka jepitan tersebut. Anda hanya perlu memastikan jepitan tersebut dalam keadaan kering dan bersih. Ketika akan membersihkan jepitannya, gunakan kapas yang baru bukan kapas yang digunakan untuk membersihkan tali pusat. Jadi siapkan beberapa kapas yang bersih agar tidak terjadi infeksi.

Tanda-tanda ada infeksi tali pusat
Infeksi tali pusat bisa saja terjadi. Segera konsultasikan pada dokter atau bidan Anda ketika tanda-tanda infeksi ini muncul.
Tercium bau busuk.
Keluar cairan kuning terus menerus.
Bayi sering menangis saat Anda membersihkan tali pusatnya.
Daerah pusar bayi terlihat merah dan bengkak.
Bayi demam.
Tali pusat berdarah terus menerus.

2. MITOS DAN FAKTA SEPUTAR PUSAR BAYI

Fotosearch

Ada banyak sekali mitos dan fakta seputar pusar bayi di luar sana. Yuk, coba cari tahu mana yang benar.

(1) Pusar yang ‘bodong’ bisa jadi normal jika di tekan ke dalam perut secara rutin.
TIDAK BENAR. Jika pusar si kecil sudah terlanjur bodong, tidak ada yang bisa Anda lakukan untuk mengubahnya.

(2) Menempelkan pusar dengan koin agar bodongnya hilang.
TIDAK BENAR. Hal ini justru bisa menyebabkan infeksi akibat pertemuan kuman yang ada di koin dengan kulit perut bayi yang masih rentan.

(3) Pakaikan koyo supaya bayi tidak mabuk perjalanan dan rewel.
BENAR. Tetapi, sebaiknya berikan bayi Anda penghangat tubuh seperti selimut atau minyak telon.

(4) Pakai gurita supaya bodongnya hilang.
TIDAK BENAR. Bukannya si bodong hilang, hal ini justru mengganggu pernapasan dan menyebabkan bayi sering muntah. Karena terjadi tekanan pada lambung akibat penggunaan gurita, terlebih pada ikatan gurita yang terlalu kencang

3. INFEKSI PUSAR BAYI

Fotosearch

Terlalu sering membersihkan pusar juga tidak baik karena dapat menyebabkan pusar bayi lecet atau terluka. Apalagi jika dilakukan dengan cara yang salah. Kulit pusar cenderung lebih tipis jika dibandingkan dengan kulit tubuh lainnya. Jika terjadi luka atau lecet di pusar maka lapisan kulitnya semakin tipis dan membuat kuman mudah masuk ke dalam perut anak. Beberapa ilmuwan yang meneliti keanekaragaman hayati menuangkan hasil temuan mereka dalam makalah “A Jungle in There” tahun 2012, dari 60 pusar ditemukan sekitar 2.368 spesies kuman dan bakteri yang tinggal di dalamnya.

4. INILAH KIAT MERAWAT PUSAR

Karena takut melukai bayi Anda yang baru lahir, terkadang Anda takut merawat tali pusar bayi baru lahir. Ketakutan yang tak perlu jika mengikuti kiatnya berikut ini.

Apa, sih, istimewanya organ ini sehingga jadi momok ibu baru? Di masa janin, pusar bayi berupa tali dan fungsinya sebagai saluran suplai bahan makanan dari plasenta, sekaligus menyalurkan sisa metabolisme dan eksresi janin.

Setelah lahir, pemotongan tali pusar bayi yang dilakukan oleh dokter biasanya menyisakan bagian sepanjang beberapa sentimeter, yang nantinya akan lepas dengan sendirinya. Biasanya, tali pusar lepas sekitar 10-21 hari setelah bayi lahir.

Selama tali pusar belum lepas, perlu dilakukan perawatan secara cermat agar tidak terjadi infeksi.
Jaga kebersihan area pusar dan sekitarnya, serta upayakan selalu dalam keadaan kering.
Gunakan kapas baru pada setiap basuhan.
Agar tali pusar lebih cepat lepas, gunakan kain kasa pada bagian pusar yang terus dibalut sehingga mendapat udara cukup.
Saat membersihkan, pastikan suhu kamar tidak terlalu dingin.
Agar praktis, kenakan popok dan atasan dari bahan kaos yang longgar.
Lakukan acara bersih-bersih ini 1-2 kali sehari.
Persiapkan Perlengkapan. Sebelum merawat pusar bayi, siapkan dulu berbagai peralatan yang diperlukan.
Bola-bola kapas yang lembut dan steril.
Kain kasa yang bersih dan kering.
Air matang yang dingin.
Handuk lembut.
Popok bersih.
Segera ke dokter! Kunjungi dokter jika kulit di area sekitar pusar bayi memerah dan panas seperti terbakar. Bisa jadi ada infeksi yang disebabkan jamur atau hal lain. Kalau penyebabnya memang benar-benar infeksi, biasanya akan diberikan sedikit betadine.

No comments:

Post a Comment