TOPS SURPRISE IBU BARU
Setelah bayi lahir, beberapa hal ini akan membuat bunda tercengang. Mari ditangani!
Agenda berantakan! Di awal kelahirannya, Anda harus mengikuti ‘agenda’ bayi, sehingga Anda harus menyesuaikan ritme dengan bayi. Memang betul, kebutuhan tidur bayi baru sekitar 18 jam sehari, tapi ia menggunakannya secara terpisah dan berjarak. Di antara tidur itu tentu ada menyusui, makan –bila ia sudah mendapat MPASI–, ganti popok, bermain dan sebagainya. Namun tenang saja, masuk minggu ketiga Anda sudah akan mulai paham kebiasaan anak dan mulai bisa mengira-ngira kapan dan berapa lama ia tidur dan Anda mulai bisa membuat rencana.
Belanja segunung. Kini belanja bulanan kebutuhan rumah tangga bagaikan sebuah perjalanan yang mengesankan, karena troli belanja Anda bertambah penuh –dari yang sebelumnya mungkin hanya setengahnya. Kini ada pospak, sabun dan sampo bayi, makanan bayi bahkan baju dan mainan. Cobalah membuat daftar kebutuhan dan tegakan hati mencoret yang tak perlu. Cek pula mana barang-barang yang sudah didapat sebagai hadiah, tak perlu lagi membeli walau dari merk berbeda.
Jarang berbincang. Semasa berdua, banyak waktu bagi Anda dan pasangan untuk mengobrol. Keintiman itu kini berkurang karena ketika Anda atau suami sibuk mengurus bayi, jadi lupa untuk menyapa, apalagi bicara. Hindari hal ini terjadi berlarut-larut, Anda perlu meluangkan waktu untuk mengobrol berdua dengan menggunakan bahasa orang dewasa dan menceritakan apa yang terjadi pada kehidupan masing-masing.
Jago melek. Sebelumnya, Anda menganggap malam adalah waktunya istirahat. Namun kini, bayi Anda tidak “mengizinkan” Anda terlelap lebih awal. Bahkan, tengah malam pun Anda harus bangun untuk memberinya ASI dan mengganti popoknya. Agar kebutuhan tidur Anda terpenuhi, siang hari saat bayi tidur, berbaring dan ikutlah tidur. Jangan bersikeras membersihkan rumah yang tampak berantakan. Minta juga pasangan untuk bangun malam secara bergantian.
Setumpuk nasihat. Tak henti-henti saudara dan teman datang berkunjung ingin melihat bayi Anda. Dan meluncurlah sederet nasihat dan beragam tips merawat bayi. Ucapkan terimakasih, namun untuk implementasinya, tunggu dulu, hanya Anda yang paling tahu mana yang paling cocok untuk Anda dan bayi. Bila Anda bosan dan bete dengan uraian nasihat, boleh kok untuk bilang, “Maaf, saya lelah sekali, ingin istirahat.”
Teman di kamar mandi. Dulu, ke kamar mandi, ya sendiri. Tapi kini, di saat sedang sendirian dan anak menangis, Anda pun menggendongnya ke kamar mandi ketika Anda ingin BAK atau BAB. Gendonglah bayi dengan baik agar bisa leluasa menunaikan hajat sementara bayi aman dalam gendongan. Hitung-hitung pengondisian buat sang bayi bila kelak ia akan melewati tahap toilet training dan Anda mengajaknya ke kamar mandi untuk menunjukkan langkah-langkah yang harus dilakukan saat BAK atau BAB.
Bangga dan kehilangan. Setiap tahapan kemampuan yang ditunjukkan oleh bayi adalah hadiah yang membanggakan Anda. Tapi pada saat bersamaan, setiap tahapan artinya anak semakin mandiri, yang sedikit demi sedikit tidak akan membutuhkan Anda lagi. Ketika ia bayi, ia selalu bersama Anda, meminta sesuatu pada Anda dan tak mau tidur berpisah dari Anda. Tapi akan tiba saatnya ia akan bermain tanpa Anda, mampu mengambil mainan sendiri, dan ia tidak keberatan tidur sendiri. Itulah pahit manisnya jadi orangtua, yang harus diterima. (me)
Hal2 yang baru dialami oleh sang mamah baru.. Jika tidak diolah dengan sebaik mungkin akan membawa sang mamah baru menuju baby blues..
Tapi kalau kata mertua itu mah istilah keren nya doang intinya mah ibu yang gak bersyukur..
Karena dengan bersyukur, mau dalam keadaan apapun siap gak siap punya bayi pasti akan bisa karena terpaksa kemudian terbiasa..
Tapi kalau udah males2an gak mensyukuri nikmat Allah berupa status ibu mau ikut kuliah jurusan IBU RUMAH TANGGA pun gak akan bisa terhindar dari baby blues
Sumber; ayahbunda.com
Dikombinasikan dengan cerita pengalaman pribadi
Baby blues merupakan tantangan yg sering dihadapi oleh new hot momy..
Alhamdulillah...
Suami yg Engkau titipkan pada hamba adalah nikmat Mu yg tdk bisa hamba dustakan...
Titipan Mu menuntunku melalui proses dari Mu ini..
Izin kan hamba tuk selalu Menuntun nya kembali pada Mu dgn keadaan sebaik2nya ia kembali pada Mu..
BABY BLUES BERUJUNG DEPRESI
Bagi sebagian ibu, emosi diri yang naik turun paska melahirkan atau sering disebut dengan ‘baby blues’ memang tidak mudah dilalui. Sebenarnya, apa yang sedang terjadi?
Situasi baby blues biasanya berlangsung 4-5 hari setelah ibu melahirkan. Lewat dari periode tersebut, umumnya ibu sudah bisa menyesuaikan diri dengan aktivitas dan perannya sebagai ibu baru. Bila situasi itu terus berlanjut hingga hitungan minggu, bulan bahkan sampai setahun, bisa dipastikan ibu baru tersebut mengalami depresi paska melahirkan. Situasi ini harus segera datasi karena bisa berdampak buruk bagi hubungan ibu dan bayi, kemesraan bersama suami, bahkan buruk untuk diri sendiri.
Meski tak semua ibu baru mengalaminya, namun depresi paska melahirkan ini bisa membawa banyak dampak negatif jika tidak segera diatasi. Dukungan, bantuan dan perhatian suami dalam situasi ini akan sangat membantu. Jika memang diperlukan, suami dapat mengajak psikiater agar penanganan lebih tepat. Penanganan tepat oleh psikiater dapat membantu ibu yang mengalami depresi agar segera membangkitkan semangat dalam diri dan melawan sikap pesimis.
Segeralah beradaptasi dengan bayi, jangan terlena dengan perasan sedih apalagi tenggelam dalam pikiran ‘saya seorang diri merawat bayi.'
Stop depresi dengan:
Tidak membiarkan diri berlarut-larut dalam kesedihan atau rasa tak berdaya.
Tetapkan hati bahwa Anda bisa merawat dan mengasuh bayi Anda.
Yakinkan diri Anda tidak sendirian. Ada suami dan anggota keluarga lain siap membantu.
Tak perlu ragu berkonsultasi atau minta bantuan tenaga ahli.
Jika depresi berlanjut, konsultasikan pada ahli, apakah obat antidepresan diperlukan. Terutama untuk ibu yang masih menyusui.
No comments:
Post a Comment