Di bulan Ramadhan tahun 2015 ini.. Mamah & papahnya shena sering mengajak bayi shena bolak balik pondok pinang - ciracas - pondok pinang
Menjelang lebaran sampai setelah lebaran, jadwal silahturahmi bayi shena bertambah padat karena mamah & papahnya berusaha untuk mengefektifkan masa2 lebaran untuk bersilahturahmi dengan keluarga tasik,singaparna, betawi & batak..
Alhasil mamah & papah nya shena menjadi hawatir kalau bayi shena kecapean karena banyak menempuh perjalanan ke rumah sanak saudara..
Keluarga dari ciracas menyarankan untuk membawa bayi shena ke dukun urut spesialis urut anak (bu haji olo) di cibubur jakarta timur.
Tapi papahnya shena selalu adaaaa ajah alesannya tuk mengelak pergi ke sana..
Yang parkirannya ribet lah..susah parkir..ribet bolak balik..gak boleh naek ojek ke sana nya..pokonyaa adaaa ajaahhh alesannya..
Saat diajak diskusi ternyata papahnya shena gak yakin sama dukun urut anak..
Alasannya...
Papahnya shena; "kuatir nanti kalau salah pegang malah bikin bayi shena gak nyaman..'
Mamahnya shena ; "dipijetnya pelan2 kook..cuman dielus2 doang.."
Papahnya shena; "yaa..kalau dielus2 doang kenapa gak kamu ajah..kamu kan mamahnya..pasti bayi shena lebih nyaman sama mamahnya, lagian nanti kebiasaan urut mulu kaya mamahnya..pegel dikit urut..kalo gak urut gak apdol"
Mamahnya shena; "mamahnya shena kan gak tau ilmunya.."
(Daaannn langsuuung sajah papahnya shena download-in tutorial pijet bayi..)
Mamahnya shena; "tetep ajah saya kan gak paham energi yg dibutuhkan semana..nanti malah salah urut lagi.."
(Papahnya shena pun mencari2 segala info tentang pijat bayi secara online, dimana hasilnya menyarankan kami untuk pergi ke 2 tempat, ke babay spa atau ke rumah sakit ibu anak dimana biasanya suster/bidan2 nya biasa memijat bayi yg baru dilahirkan sebelum mandi)
Dikarenakan pasca lebaran, baby spa nya masih pada tutup.. Alhasil kita nelfon ke bagian informasi RSIA puri cinere (yg terdekat dari rumah nya opung di pondok pinang) untuk menanyakan apakah ada jasa pijet bayi..
Maka kami disambungkan ke poli anak tapi dikarenakan weekand jadi poli anak tdk membuka pelayanan pijat bayi, maka suster poli anak menyarankan kami ke poli lactasi..
Dan yaapp... Kami pun meluncur ke poli lactasi..
Alhamdulillah seperti yg kami sukai di RSIA.Puri cinere ini, sepi namun bukan karena gak laku laris manis tanjung kimpul yaakk.. (Efek pasca lebaran & weekand)
Dari bagian informasi & pendaftaran rawat jalan kami pun diarahkan ke poli lactasi.. dan langsung masuk ruang praktek dokternya..
Kami pun konsultasi & langsung learning by doing secara privat oleh dokter konselor lactasi..
Yaapppsss.. Ternyata;
1. Di poli lactasi, bayi bukan di pijat oleh sang dokter, melaikan kami diajarkan memijat bayi kami sendiri
2. Dokter konselor lactasi, tidak harus dr.anak . dokter apa saja yg telah memiliki setifikasi sebagai konselor lactasi (yg lulus pelatihan2 sbg konselor lactasi)
3.di poli lactasi tidak hanya menangani kelas program ASI eksklusif saja, pelayanan kelas pijat bayi juga ada
4.memijat bayi tidak terlalu mementingkan gerakan2 nya, karena yg penting sentuhan lembut sang ibu terhadap bayi nya yg membuat sang bayi nyaman.
Selamat *memijat ++ yaaaakkk semuanya...!!
*
+nyamannya..
+sayangnya..
Sumber: ayahbunda.com
PIJAT BAYI
T: Seberapa penting bayi harus dipijat?
J: Pijat bayi sangat bermanfaat dan aman dilakukan untuk menunjang proses tumbuh kembang bayi. Pijat bayi sudah terbukti memiliki banyak manfaat, seperti meningkatkan frekuensi menyusu, meningkatkan berat badan, membuat bayi relaksasi, membantu tidur lebih lelap, menjalin bonding, dan lain-lain. Pijat bayi sebenarnya tidak hanya dilakukan proses perabaan/sentuhan dan gerakan, namun dapat dilakukan bersamaan dengan rangsangan pendengaran dan penglihatan. Pijat bayi dapat dilakukan setiap saat. Tidak ada ketentuan berapa sering harus dilakukan, namun sebaiknya dilakukan secara teratur dan lama pijatan sekitar 15 menit. Lakukan pemijatan dalam suasana yang nyaman dan menyenangkan. Bila bayi memperlihatkan tanda-tanda kesakitan atau tidak nyaman, pijatan harus segera dihentikan.
Dr. Harijadi, Sp.A
No comments:
Post a Comment